Cerita ini ada adalah sambungan dari cerita sex dewasa sebelum nya yang berjudul : Kisah Aku sang Dosen Cabul1
Mahasiswiku berdiri menantang dihadapan-ku, sinar
matahari senja yang menyelinap dari balik meja kerja-ku, membuat keindahan di
hadapan-ku ini makin mempesona, sinar mentari yang hangat itu tersenyum mesra
memantulkan keindahan tubuh mahasiswiku,..
Berdiri mematung, tangannya berpindah kebelakang
menarik lepas kait branya,..sebelum Dia itu itu meloloskan Branya itu lewat
lehernya,..dadanya kian menantang, bulat dan cukup besar, tidak turun
sedikitpun, sempurna adalah kata yang tepat untuk menggambarkannya, putingnya
yang tidak terlalu besar itu berwarna merah kecoklatan, mengacung tegak yang
membuat kesan sensual kian bertambah…
Mahasiswiku berdiri nyaris bugil dihadapan-ku,..
Tuhan,.. saya menarik nafas panjang,..jantungku
berdegup kencang sementara Lidyanica melangkah mendekatiku,..
“Bapak,. Bapak bisa kan bantuin Lidya,..” Dia itu
itu mendekat ” Lidya bakal nyenegin Bapak dech..” Rayunya
Jantung tua ini makin, payah, apalagi saat Lidya
tanpa tendeng aling lagi duduk di pangkuan-ku, bokongnya mendarat di paha
kanan-ku, padat dan berisi sesuai dengan yang terlihat,..kedua tangannya langsung
memeluk-ku melewati leherku, mesra bergelayut,..payudara indah-nya itu menempel
di dadsaya, membuatku yakin Dia itu itu dapat merasakan degup jantung-ku yang
begitu kuat berdebar, degup jantung yang makin menderu saat payudara itu
bertempel di dadsaya yang masih terbalut kemeja tua ini,..
Lidya tersenyum, mungkin Dia itu itu dapat
merasakan jantungku yang berdebar keras,..
“Bapak, relaks ya,..” ,.” Lidya yakin pasti bisa
nyenegin bapak koq,..” Dia itu itu tersenyum,..
Tangannya menempel di wajah-ku, halus lembut,
sesaat kemuDia itu itun bibir mungil itu kembali menempel, bukan lagi di
pipi-ku yang berkerut, tapi di bibir tua berkarat ini,..
Menyentuh hangat di bibirku, lidahnya mulai
berusaha menyelinap masuk dalam bibir-ku, persetan dengan semua ideologi,
objektivitas dan Sumpah dosen, saya tak bahagia dengan itu semua, kini yang
terfikir hanya keindahan tubuh Mahasiswi-ku ini,..
Saya tak lagi dapat menutup mulutku rapat, saya
membiarkan lidah mudanya itu berpagutan dengan lidah tua-ku, ya-ya Dia itu itu
seolah tak sedikitpun jijik pada orang tua seperti-ku, saya pun tak lagi merasa
malu, berhubungan dengan Gadis yang seumuran dengan putri-ku,,..
Birahiku mengalahkan akal-sehat-ku,..
Kami berciuman mesra, hidung kami sempat beberapa
terantuk saya sudah tua untuk melawani frenckissnya ini, sedotan dibalas
sedotan, kami berciuman dahsyat hingga menimbulkan bunyi aneh sewajarnya orang
berciuman hebat,..
Lidah kami saling bersilangan seraya berciuman
itu, liur kami sudah saling tertukar, penis-ku pun sudah makin sest dibawah
sana,..apalagi kala Lidya menarik tangan-ku untuk mengapai dadanya, seolah
menginginkan-ku meremas payudara-nya,..
Jemari orang tua ini menyisir payudara kencang
itu,..jemariku terasa bergetar saat menyentuh kulit halusnya,..saya mengganti
jari-jariku dengan telapak tangan tua ini,..menyentuh permukaan payudara
itu,..sedikit memberanikan diri menggoyang dan meremas payudara itu, pemiliknya
sedikit mendesah Dia itu ituntara ciuman kami,..
Ku-kumpulkan segenap keberanian-ku, kumainkan
payudara yang menggantung itu, meremasnya dengan sisa tenaga tua yang
ada,..merema payudar itu, menekannya ataupun menarik-narik puting payudara itu,
putingnya sesekali kuremas, kupelentir puting itu, teringat dengan istri-ku
Parni dahulu,..
“Ougghhh..” Lidya mendesah nikmat, membuat-ku
makin PD untuk mengerjai mahasiswiku itu,..ya saya makin terbakar birahi,..tak
lagi kupedulikan status ” Dosen ” ku,..
Kupeluk tubuh indah itu, kudekatkan lagi tubuh
tua ini dengan tubuh indahnya,. memeluk mesra mahasiswiku, sambil berciuman,
sambil memainkan puting payudara-nya itu,..,..
Tangan-ku yang memeluknya itu mulai berani lebih
dalam lagi,..menyelinap Dia itu ituntara celana dalamnya meremas bongkahan
pantat itu,..
“Aww… Bapak bandel ya,..” Lidya menghentikan
ciumannya,..tersenyum lah Dia itu itu,..
Ya Lidya malah berdiri dihadapan-ku sekarang,..
“Turunin pak, celana dalam-nya..” Rengeknya
manja,..
Saya tersenyum menatap wajah cantik mahasiswiku
itu, ya saya tak lagi ragu untuk melsayakannya,..
Kujulurkan kedua tangannku, menarik karet celana
dalam itusebelum menariknya turun, gundukan bulu kemaluannya yang tak terlalu
lebat namun tertata rapi itu menimbulkan sebuah aroma, aroma khas wangi yang
mematikan,..
“Hehehe, gitu donk pak,..” Lidya kembali melompat
dalam pelukan-ku, kini Dia itu itu malah mengangakang dihadapanku,..
“Pak, Turn me On lagi donk,..” Pintanya,..
Saya pun tak menolak,..melsayakannya,..
“Lidya, Lidya, sini sama bapak ya,..” saya
memeluknya sekarang,..
Kujulurkan bibirku menciumnya, dari kening turun
kebawah, teringat titik sensitif istriku dahulu, tepat di balik telingannya,
kugayut telinga itu, kuhisap-hisap teliganya, sesekali lidah ini kusisipkan di
lubang telinga itu,..
“Ahhh, ahhh pak,..enaaaak…” Desahan manja melucur
dari telingannya, tangan Lidya pun tak lagi Dia itu itum, membuka kancing
perkancing kemeja ku itu,..
Perlahan tapi pasti kancing kemejsaya terbuka
semua, sementara saya masih sibuk merangsang titik sensitifnya yang ternyata
sama dengan istriku itu,..
Tubuhnya bergerak-gerak manja, sambil tangannya
berpacu dibalik kaus dalam-ku itu,..merajahi dadsaya yang juga mulai berkeriput
dimakan usia
Jemari lentiknya bermain, ya mencoba merangsang
diriku lebih lagi, puting ku dijelajahinya dengan tangannya yang halus itu
menjepit payudarsaya, sakit tapi ya nikmat sekali saya tak menyangkal
kenikmatan yang diberikan mahasiswi-ku itu,..
Saya pun mendesir hebat saat Lidya dengan begitu
bernafsunya berkata,..
“Sekarang giliran Lidya ya pak” pinta si cantik
itu,.. “Lidya yang bakal puasin Bapak”
Turunlah Dia itu itu sambil tangannya menyibak
kemeja dan kaus dalam-ku, tubuh tua yang sedikit buncit ini terpampang
dihadapan Mahasiswi yang begitu cantik dan kontras dengan tua bangka seperti
diriku,..
Lidahnya merangsang puting tua-ku itu,
menjilatnya sambil menyedot-nyedotnya membuat si tua ini mendesah
kenikmatan,..nikmat sekali Dia itu itu mngerayangi puting kanan-ku tak lama
berganti ke kiri,..tubuh tua ini bergetar,..
“Enak pak,.?? ” tanya-nya tersenyum manja
menatap-ku,..
Saya membalas dengan senyuman, ..kembali Lidya
menarik tangan-ku,..
ditaruhnya diselangkangan, agak ragu saya saat
itu,..
“Ayo pak, Lidya pengen…” Dia itu itu meminta,..
jempolku pun kugerakan,..menempel di Clitorisnya,
sedangkan jemari telunjuk-ku itu kugerakan di depan bibir vaginanya,..
“Owhh,, pak, Enak,.. ahhh..” vaginanya sudah
mulai basah, kugerakan jemariku makin cepat naik turun dipermukaan bibir
vaginanya,..
Lidya mendesisi, sembari tak henti menjilati
puting payudara-ku,..tangan kirinya masih bergelayut memeluk-ku, sementara
tangan kanan-nya digunakan merangsang permukaan dadsaya,..
Kurasakan permukaan vaginanya bertambah basah,
tangan-ku pun mencuri kesempatan menjamahi payudara kencangnya itu, ya makin
lama kami makin terpacu birahi, terpacu dosa kenikmatan, entah berpura atau
tidak, tapi gerakan tubuh Lidya menggambarkan seolah Lidya ikut menikmati ini,
semua,..
“Pak… gak tahan, jangan di depan ajah.. ahhh, Pak
masukin…” Pinta Lidya,..
Kuturuti kemauan anak didik-ku itu,..telunjuk-ku
ini kugunakan untuk melsayakan penetrasi dalam vaginanya,..terasa sempit liang
kemaluan-nya sedikit basah dengan cairan cintanya yang mulai berproduksi dalam
rahim muda gadis itu,..
Telujuk itu kugunakan mendesak lebih dalam,
kutatap wajah mahasiswiku, wajahnya tampak kesakitan, namun mulutnya berkata
lain,..
“Terus pak, awwww… enak pak…” Dia itu itu terus
menceracau,..akhirnya telunjuk-ku mentok juga, sesaat kuDia itu itumkan, Lidya
tampak menarik nafas panjang, sebelum akhirnya kugerakan telunjuk-ku naik turun
dalam kemaluannya itu,..
“Owwww, ahhh pakk,, aaww…” Dia itu itu
menceracau, berusaha memagut bibirku, kusodorkan saja bibir tua ini, kami
berciuman mesra sementara tangan-ku terus keluar masuk menjelajahi
kemaluannya,..
Jemari Lidya seolah ingin membals kenikamatan
yang kuberikan,..
Diraihnya kancing celana-ku, dipelorotkannya,
sementara dengan jemari lentiknya dikeluarkan penisku yang sudah menegang
itu,..
“Ich, keras juga ya pak, awww..” Dia itu itu
berkata disela desahan-nya,..
saya makin liar, rasanya mendengar gadis secantik
itu mendesah dalam pelukan-ku, makin membuat ku bergairah,….
Makin kupacu jemariku keluar masuk dalam
vagina-nya, sementara Lidya membalas dengan sentuhan tangannya yang membelai
kemaluan-ku, membelai sambil mengocok kemaluan-ku, jemari tangan yang halus,
begitu nyaman menggengam kemaluan-ku,..
Desah nikmat kami Dia itu ituntara ciuman
Frenchkiss, nikmat menggema di Kantor dosen yang kosong itu,..beberapa menit
kami berpacu dalam keadaan itu, hingga akhirnya tubuh Lidya menggelinjang
hebat, menggelinjang panjang disertai desahan dasyat tubuhnya mengeras, giginya
menggelayut, Lidyanica mahasiswi-ku terhantam gelombang organsme dahsyat,
membuatnya tak karuan mendesah, saya merasakan vaginanya yang seolah menarik
jemariku, menyedot hebat sebelum cairan vaginanya merembes keluar,..
“Awhhhhh…Oughhh…” Dia itu itu memeluk-ku mesra
saat Organsme itu tiba, nafasnya tersengal sengal, sebelum Dia itu itu merambat
turun,..Penis-ku masih tegar berdiri saat itu,..
Dia itu itu melangkah mengambil air minum di
meja, menegaknya,..
“Bapak, dasar,.. hebat banget..” celetuknya
manja,..
Saya kembali hanya tersenyum membalas,..
“Sini Lidya bales,..” Dia itu itu kembali
mendekatiku, berjongkok dihadapan-ku, meraih penis-ku ditangannya meremasnya
mesra, sebelum dibuka-nya bibir mungil miliknya,..
Penis ku dijilatnya, tubuh tua-ku mendesir
nikmat,..merasakan basuhan hangat lidah Lidya yang menari di penis-ku,..
“OWhh…” geli nikmat yang dahsyat, berlanjut
kebuah Zakar-ku, agak susah membuatnya harus melepas celana panjang-ku turun,
jadilah kami berdua dosen dan Mahasiswinya saling bertelanjang,..
Tak lagi sempat berfikir, seketika buah Zakar-ku
telah disantapnya, menghisap dan menyedotnya dahsyat,..menggelitik buah
zakar-ku itu, hingga basah, bijinya ditarik tarik memberikan kenikmatan, seolah
tidak jijik dengan penis si tua bangka ini, bahkan memberikan kenikmatan yang
dahsyat sekali,..
Tangannya yang satu lagi terus mengocok penis-ku,
belum lagi sedotan dahsyat pada buah zakarku, bulu kemaluan-ku yang sudah mulai
beruban sesekali rontok tertarik tangannya, namun tak seberapa dibanding
kenikmatan yang diberikan gadis muda ini,..
“Ahhh, ahhh..” Saya terus mendesah kenikmatan
sesaat penisku malah sudah berada dalam mulut
hangatnya, mulut hangatnya yang bermain membalur penis tua itu dengan lidahnya,
menyedot penisku itu, ” Aghhh..” saya mengelinjang nikmat,..
Kepala penisku dihisapnya sementara tangannya tak
henti mengocok batang kemaluan-ku,..saya tak tahan lagi,..kutarik lepas kepala
mahasiswi ku itu,.. kucium bibir mungilnya,.ku dorong Dia itu itu keatas meja
kerjsaya, tangan-ku mencoba merangsang bibir vaginanya yang mulai basah,..
“Oughh, pak…” Lidya mendesah, kulepas ciuman-ku,
kupindahkan ke payudaranya yang menantang itu,..
Tangan ku, kini kugunakan untuk merangsang
clitoris Lidyanica, pemiliknya hanya dapat melenguh seakan melampiskan
kenikmatan atas rangsangan yang kuberikan,.. Jemari-ku sesekali kusisispkn lagi
dalam vagina-nya, sementara terus kuciumi juga payudara mahasiswi-ku itu,..
Kukunyah puting payudaranya itu, kujilati seluruh
bagian dari payudaranya yang putih indah menggoda itu,.” Ughhh, pakk..ahhhh “
Pemiliknya terus melenguh menambah naik birahiku,..
Pinggulnya bergoyang erotis menikmati rangsangan
dari orang tua ini, apalagi vagina itu kian basah oleh cairan cintanya, saya
dapat merasakan kehangatan dan remasan otot-otot vaginanya meremas telunjuk-ku
didalam sana,..
Jemai Lidya terus mencoba merangsangku, terkadang
tangannya membelai dada-ku memberikan sentuhan pada puting susu-ku, ataupun Dia
itu itu mencari telingsaya untuk dihisapnya, mungkin Dia itu itu ingin kami
sama-sama naik, apa Dia itu itu sudah sering seperti ini dengan dosen-dosen
lain?? Ataukah Dia itu itu tak merasa Jijik brcinta dengan orang yang mungkin
sudah lebih berumur dari orangtuanya itu,..ai enyahlah pikran semacam itu, tak
perduli lagi dengan itu semua, yang terpenting saya dapat menikmati dagin
hangat ini sekarang,..
0 comments:
Post a Comment